Rabu, 30 September 2015

Hand tools



     Buat anak SMK,STM,Kuliahan dan lain-lain yang belajar  tentang mesin atau pun yang bekerja sebagai mekanik.Pengetahuanmu tentang Dunia Mekanik jadi harus tahu Hand tools yang digunakan.Bagi Teman yang memerlukan pengetahuan seputar tools artikel ini sangat berguna berguna

Secara umum hand tools dibagi dalam beberapa jenis :
1.Wrenches
2.Sockets
3.Srewdrivers
4.Pilers
5.Punches
6.Chisels
7.Specialty Tools

Untuk lebih detailnya lagi lihat penjelasan dibawah ini.


1.Open End Wrecnh

Mempunyai ukuran dari 3/8 sampai 1 setengah inch dan biasa digunakan pada area yang terbatas. Digunakan saat ingin membuka baut.

2.Box End Wrench

Box End Wrench adalah kunci ini ujung-ujungnya berbentuk socket.Digunakan saat membuka nut atau bolt.

3.Tappet Wrench


Tappet Wrench mempunyai bentuk yang tipis dan handle yang panjang.Mempunyai dua ukuran setiap ujungnya : 1/2 dan 9/16 inch.
Digunakan untuk valve adjustment.

4.Combination Wrench


 Combination Wrench digunakan disemua area,dimana socket dan ratchet tidak bisa digunakan.

5.Adjustable Wrench

 Jawnya (matanya ) bisa berubah-ubah sesuai dengan keinginan.Digunakan pada nut/bolt yang berukuran ganjil dimana open end,box end,combination wrench tidak bisa dipakai.

6.Filter Strap Wrench


Digunakan untuk memasang dan melepas semua tipe spin-on filter baik filter bahan bakar (fuel) maupun oli (oil).

7.Hollow Head Screw Wrench (Allen or Hex Wrench)


Kunci ini mempunyai ukuran dari 0.028 inch sampai 1 inch.Digunakan untuk melepas dan memasang dan melepas set srews,guides,pins,drain plus dan lain-lain.

8.Chain Wrench


Digunakan untuk melepas dan memasang treaded crown yang digunakan untuk menahan ujung pada hydraulic cylinder.

9.Pipe Wrench


Ukuran pipe wrench ditentukan oleh panjangnya shank. Kunci ini digunakan hanya untuk melepas dan memasang pipa.

10.Sledge Wrench

Mempunyai panjang shank setengah dari panjang shank pada standard box end wrench. Digunakan untuk mengendorkan dan mengencangkan nut/bolt yang berukuran besar dan mempunyai torque (torsi) yang tinggi.

11.Socket



Umumnya mempunyai ukuran dari 1/8-3 inch socket dapat digunakan semua area yang mempunyai ruang yang memungkinkan dan dapat digunakan dengan berbagai macam tool seperti ratchet,speeder handle dan nut spinner.



Jumat, 18 September 2015

Sistem bilangan

Sistem Bilangan (Biner,Desimal,Okta, dan Heksadesimal)
Sistem Bilangan (Desimal,Biner,Okta,dan Heksadesimal)
         Pada dasarnya pengolahan teknologi digital tuh menggunakan bilagan biner.Tapi untuk memenuhi pengolahan data yg lebih efektif dan efisien maka dibuat sistem bilangan oktal dan hexa…
Biner adalah bilangan yang hanya terdiri dari 2 bilangan, yaitu 0 dan 1…
Oktal adalah bilangan yang terdiri dari 8 bilangan, yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7…
Hexa adalah bilangan yang terdiri dari 16 bilangan, yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F…
Permasalahan yang sering timbul adalah bagaimana caranya mengkonversi dari satu ke yang lainnya… Berikut juga operasi2 yang dapat dilakukan kepadanya :
Contoh :
Biner: 01 kalo dalam desimal tuh maksudnya 0*21 + 1*20 = 1.
Oktal juga sama cuma tinggal ganti 2 ma angka 8, begitpun hexa cuma tinggal ganti 2 a angka 16…
Masalahnya gmana cara cepatnya kalo mau konversi dari bilangan biner ke oktal atau hexa…
Prinsionya adalah dengan memanfaatkan karakteristik bilangan itu sendiri
Bilangan biner merupakan bilangan dengan perpangkatan max 21 , sedangkan oktal adalah bilangan dengan perpangkatan max 23 , dan hexa adalah bilangan dengan perpangkatan max 24 .
Maksudnya adalah 3 bilangan di depan/belakang koma pada biner merupakan satu bilangan di depan/belakang koma pada oktal. Begitu juga kalo mau hexa, 4 bilangan di depan/belakang koma pada biner merupakan satu bilangan di depan/belakang pada hexa.
Contohnya…
Biner: 10111,1100
Oktal:
Liat 3 bilangan depan koma: 111 dan 010 (kalo paling depan dah gak ada angka tambahin aja dengan 0)
Liat 3 bilangan belakang koma: 110 dan 000 (kalo paling depan dah tidak ada angka tambahkan  dengan 0)
Konversi:111=1*22 +1*21 +1*20 =7; 010=0*22 +1*21 +0*20 =2;110=1*22 +1*21 +0*20 =6;000=0*22 +0*21 +0*20 =0.
Jadi dalam oktal 10111,1100=27,60…
Begitu juga dengan hexa
A. Konversi Antar Basis Bilangan
Sudah dikenal, dalam bahasa komputer terdapat empat basis bilangan. Keempat bilangan itu adalah biner, oktal, desimal dan hexadesimal. Keempat bilangan itu saling berkaitan satu sama lain. Rumus atau cara mencarinya cukup mudah untuk dipelajari. Konversi dari desimal ke non-desimal, hanya mencari sisa pembagiannya saja. Dan konversi dari non-desimal ke desimal adalah: 1. Mengalikan bilangan dengan angka basis bilangannya. 2. Setiap angka yang bernilai satuan, dihitung dengan pangkat NOL (0). Digit puluhan, dengan pangkat SATU (1), begitu pula dengan digit ratusan, ribuan, dan seterusnya. Nilai pangkat selalu bertambah satu point.
1. Konversi Biner ke Oktal
Metode konversinya hampir sama. Cuma, karena pengelompokkannya berdasarkan 3 bit saja, maka hasilnya adalah: 1010 (2) = …… (8) Solusi: Ambil tiga digit terbelakang dahulu. 010(2) = 2(8) Sedangkan sisa satu digit terakhir, tetap bernilai 1. Hasil akhirnya adalah: 12.
2. Konversi Biner ke Hexadesimal
Metode konversinya hampir sama dengan Biner ke Oktal. Namun pengelompokkannya sejumlah 4 bit. Empat kelompok bit paling kanan adalah posisi satuan, empat bit kedua dari kanan adalah puluhan, dan seterusnya. Contoh: 11100011(2) = …… (16) Solusi: kelompok bit paling kanan: 0011 = 3 kelompok bit berikutnya: 1110 = E Hasil konversinya adalah: E3(16)
3. Konversi Biner ke Desimal
Cara atau metode ini sedikit berbeda. Contoh: 10110(2) = ……(10) diuraikan menjadi: (1×24)+(0×23)+(1×22)+(1×21)+(0×20) = 16 + 0 + 4 + 2 + 0 = 22 Angka 2 dalam perkalian adalah basis biner-nya. Sedangkan pangkat yang berurut, menandakan angkat 0 adalah satuan, pangkat 1 adalah puluhan, dan seterusnya.
4. Konversi Oktal ke Biner
Sebenarnya, untuk konversi basis ini, haruslah sedikit menghafal tabel konversi utama yang berada di halaman atas. Namun dapat dipelajari dengan mudah. Dan ambillah tiga biner saja. Contoh: 523(8) = …… (2) Solusi: Dengan melihat tabel utama, didapat hasilnya adalah: 3 = 011 2 = 010 5 = 101 Pengurutan bilangan masih berdasarkan posisi satuan, puluhan dan ratusan. Hasil: 101010011(2)
5. Konversi Hexadesimal ke Biner
Metode dan caranya hampir serupa dengan konversi Oktal ke Biner. Hanya pengelompokkannya sebanyak empat bit. Seperti pada tabel utama. Contoh: 2A(16) = ……(2) Solusi: A = 1010, 2 = 0010 Hasil: 101010(2). Dengan catatan, angka “0″ paling depan tidak usah ditulis.
6. Konversi Desimal ke Hexadesimal
Ada cara dan metodenya, namun bagi sebagian orang masih terbilang membingungkan. Cara termudah adalah, konversikan dahulu dari desimal ke biner, lalu konversikan dari biner ke hexadesimal. Contoh: 75(10) = ……(16) Solusi: 75 dibagi 16 = 4 sisa 11 (11 = B). Dan hasil konversinya: 4B(16)
7. Konversi Hexadesimal ke Desimal
Caranya hampir sama seperti konversi dari biner ke desimal. Namun, bilangan basisnya adalah 16. Contoh: 4B(16) = ……(10) Solusi: Dengan patokan pada tabel utama, B dapat ditulis dengan nilai “11“. (4×161)+(11×160) = 64 + 11 = 75(10)
8. Konversi Desimal ke Oktal
Caranya hampir sama dengan konversi desimal ke hexadesimal. Contoh: 25(10) = ……(8) Solusi: 25 dibagi 8 = 3 sisa 1. Hasilnya dapat ditulis: 31(8)
25 : 8 sisa 1 3 ——– 3 hasilnya adalah 31
9. Konversi Oktal ke Desimal
Metodenya hampir sama dengan konversi hexadesimal ke desimal. Dapat diikuti dengan contoh di bawah ini: 31(8) = ……(10) Solusi: (3×81)+(1×80) = 24 + 1 = 25(10)





Konversi Bilangan Desimal, Biner, Oktal dan Heksadesimal
with 252 comments
Pada momen yang berbahagia ini, saya ingin coba menjabarkan tahap2 sederhana proses konversi bilangan desimal, biner, oktal dan heksadesimal.
Bilangan desimal adalah bilangan yang menggunakan 10 angka mulai 0 sampai 9 berturut2. Setelah angka 9, maka angka berikutnya adalah 10, 11, 12 dan seterusnya. Bilangan desimal disebut juga bilangan berbasis 10. Contoh penulisan bilangan desimal : 1710. Ingat, desimal berbasis 10, maka angka 10-lah yang menjadi subscript pada penulisan bilangan desimal.
Bilangan biner adalah bilangan yang hanya menggunakan 2 angka, yaitu 0 dan 1. Bilangan biner juga disebut bilangan berbasis 2. Setiap bilangan pada bilangan biner disebut bit, dimana 1 byte = 8 bit.  Contoh penulisan : 1101112.
Bilangan oktal adalah bilangan berbasis 8, yang menggunakan angka 0 sampai 7. Contoh penulisan : 178.
Bilangan heksadesimal, atau bilangan heksa, atau bilangan basis 16, menggunakan 16  buah simbol, mulai dari 0 sampai 9, kemudian dilanjut dari A sampai F. Jadi, angka A sampai F merupakan simbol untuk 10 sampai 15. Contoh penulisan : C516. Hmm.. Sepertinya prolognya sudah cukup. Lanjut ke proses kalkulasi… 8)
—————————————————————————————————————————————-
Saya langsung saja ambil sebuah contoh bilangan desimal yang akan dikonversi ke biner. Setelah itu, akan saya lakukan konversi masing2 bilangan desimal, biner, oktal dan heksadesimal.
Misalkan bilangan desimal yang ingin saya konversi adalah 2510.
Maka langkah yang dilakukan adalah membagi tahap demi tahap angka 2510 tersebut dengan 2, seperti berikut :
25 : 2 = 12,5
Jawaban di atas memang benar, tapi bukan tahapan yang kita inginkan. Tahapan yang tepat untuk melakukan proses konversi ini sebagai berikut :
25 : 2 = 12 sisa 1.    —–> Sampai disini masih mengerti kan? :)
Langkah selanjutnya adalah membagi angka 12 tersebut dengan 2 lagi. Hasilnya sebagai berikut :
12 : 2 = 6 sisa 0.      —–> Ingat, selalu tulis sisanya.
Proses tersebut dilanjutkan sampai angka yang hendak dibagi adalah 0, sebagai berikut :
25 : 2 = 12 sisa 1.
12 : 2 = 6 sisa 0.
6 : 2 = 3 sisa 0.
3 : 2 = 1 sisa 1.
1 : 2 = 0 sisa 1.
0 : 2 = 0 sisa 0…. (end)
Nah, setelah didapat perhitungan tadi, pertanyaan berikutnya adalah, hasil konversinya yang mana? Ya, hasil konversinya adalah urutan seluruh sisa-sisa perhitungan telah diperoleh, dimulai dari bawah ke atas.
Maka hasilnya adalah 0110012. Angka 0 di awal tidak perlu ditulis, sehingga hasilnya menjadi 110012. Sip? ;)
—————————————————————————————————————————————-
Lanjut…..sekarang saya akan menjelaskan konversi bilangan desimal ke oktal.
Proses konversinya mirip dengan proses konversi desimal ke biner, hanya saja kali ini pembaginya adalah 8. Misalkan angka yang ingin saya konversi adalah 3310. Maka :
33 : 8 = 4 sisa 1.
4 : 8 = 0 sisa 4.
0 : 8 = 0 sisa 0….(end)
Hasilnya? Coba tebak…418!!! :D
—————————————————————————————————————————————-
Sekarang tiba waktunya untuk mengajarkan proses konversi desimal ke heksadesimal… :D
Seperti biasa, langsung saja ke contoh. Hehe…
Misalkan bilangan desimal yang ingin saya ubah adalah 24310. Untuk menghitung proses konversinya, caranya sama saja dengan proses konversi desimal ke biner, hanya saja kali ini angka pembaginya adalah 16. Maka :
243 : 16 = 15 sisa 3.
15 : 16 = 0 sisa F.      —-> ingat, 15 diganti jadi F..
0 :  16 = 0 sisa 0….(end)
Nah, maka hasil konversinya adalah F316. Mudah, bukan? 8)
—————————————————————————————————————————————-
Fiuh..Lanjut lagi… :D
Sekarang kita beralih ke konversi bilangan biner ke desimal. Proses konversi bilangan biner ke bilangan desimal adalah proses perkalian setiap bit pada bilangan biner dengan perpangkatan 2, dimana perpangkatan 2 tersebut berurut dari kanan ke kiri bit bernilai 2o sampai 2n.
Langsung saja saya ambil contoh bilangan yang merupakan hasil perhitungan di atas, yaitu 110012. Misalkan bilangan tersebut saya ubah posisinya mulai dari kanan ke kiri menjadi seperti ini.
1
0
0
1
1
Nah, saatnya mengalikan setiap bit dengan perpangkatan 2. Ingat, perpangkatan 2 tersebut berurut mulai dari 2o sampai 2n, untuk setiap bit mulai dari kanan ke kiri. Maka :
1     ——>    1 x 2o = 1
0     ——>    0 x 21 = 0
0     ——>    0 x 22 = 0
1     ——>    1 x 23 = 8
1     ——>    1 x 24 = 16 —> perhatikan nilai perpangkatan 2 nya semakin ke bawah semakin besar
Maka hasilnya adalah 1 + 0 + 0 + 8 + 16 = 2510.
Nah, bandingkan hasil ini dengan angka desimal yang saya ubah ke biner di awal tadi. Sama bukan? ;)
—————————————————————————————————————————————-
Sudah ini, sudah itu, sekarang….nah, konversi bilangan biner ke oktal. hehe…siap?
Untuk merubah bilangan biner ke bilangan oktal, perlu diperhatikan bahwa setiap bilangan oktal mewakili 3 bit dari bilangan biner. Maka jika kita memiliki bilangan biner 1101112 yang ingin dikonversi ke bilangan oktal, langkah pertama yang kita lakukan adalah memilah-milah bilangan biner tersebut, setiap bagian 3 bit, mulai dari kanan ke kiri, sehingga menjadi seperti berikut :
110                 dan               111
Sengaja saya buat agak berjarak, supaya lebih mudah dimengerti. Nah, setelah dilakukan proses pemilah2an seperti ini, dilakukan proses konversi ke desimal terlebih dahulu secara terpisah. 110 dikonversi menjadi 6, dan 111 dikonversi menjadi 7. Hasilnya kemudian digabungkan, menjadi 678, yang merupakan bilangan oktal dari 1101112… 8)
“Tapi, itu kan kebetulan bilangan binernya pas 6 bit. Jadi dipilah2 3 pun masih pas. Gimana kalau bilangan binernya, contohnya, 5 bit?” Hehe…Gampang..Contohnya 110012. 5 bit kan? Sebenarnya pemilah2an itu dimulai dari kanan ke kiri. Jadi hasilnya 11 dan 001. Ini kan sebenarnya sudah bisa masing2 diubah ke dalam bentuk desimal. Tapi kalau mau menambah kenyamanan di mata, tambahin aja 1 angka 0 di depannya. Jadi 0110012. Tidak akan merubah hasil perhitungan kok. Tinggal dipilah2 seperti tadi. Okeh?
—————————————————————————————————————————————-
Selanjutnya adalah konversi bilangan biner ke heksadesimal.
Hmm…sebagai contoh, misalnya saya ingin ubah 111000102 ke bentuk heksadesimal. Proses konversinya juga tidak begitu rumit, hanya tinggal memilahkan bit2 tersebut menjadi kelompok2 4 bit. Pemilahan dimulai dari kanan ke kiri, sehingga hasilnya sbb :
1110            dan           0010
Nah, coba lihat bit2 tersebut. Konversilah bit2 tersebut ke desimal terlebih dahulu satu persatu, sehingga didapat :
1110 = 14    dan           0010 = 2
Nah, ingat kalau 14 itu dilambangkan apa di heksadesimal? Ya, 14 dilambangkan dengan E16.
Dengan demikian, hasil konversinya adalah E216.
Seperti tadi juga, gimana kalau bilangan binernya tidak berjumlah 8  bit? Contohnya 1101012? Yaa…Seperti tadi juga, tambahin aja 0 di depannya. Tidak akan memberi pengaruh apa2 kok ke hasilnya. Jadi setelah ditambah menjadi 001101012. Selanjutnya, sudah gampang kan? ;)
—————————————————————————————————————————————-
Selanjutnya, konversi bilangan oktal ke desimal. Hal ini tidak terlalu sulit. Tinggal kalikan saja setiap bilangan dengan perpangkatan 8. Contoh, bilangan oktal yang akan dikonversi adalah 718. Maka susunannya saya buat menjadi demikian :
1
7
dan proses perkaliannya sbb :
1 x 8o = 1
7 x 81 = 56
Maka hasilnya adalah penjumlahan 1 + 56 = 5710.
—————————————————————————————————————————————-
Habis konversi oktal ke desimal, maka saat ini giliran oktal ke biner. Hehe..
Langsung ke contoh. Misalkan saya ingin mengubah bilangan oktal 578 ke biner. Maka langkah yang saya lakukan adalah melakukan proses konversi setiap bilangan tersebut masing2 ke 3 bit bilangan biner. Nah, angka 5 jika dikonversi ke biner menjadi….? 1012. Sip. Nah, 7, jika dikonversi ke biner menjadi…? 1112. Mantap. Maka hasilnya adalah 1011112. Jamin benar deh…. :)
—————————————————————————————————————————————-
Hmm…berarti…sekarang giliran konversi oktal ke heksadesimal.
Untuk konversi oktal ke heksadesimal, kita akan membutuhkan perantara, yaitu bilangan biner. Maksudnya? Maksudnya adalah kita konversi dulu oktal ke biner, lalu konversikan nilai biner tersebut ke nilai heksadesimalnya. Nah, baik yang konversi oktal ke biner maupun biner ke heksadesimal kan udah dijelaskan. Coba buktikan, bahwa bilangan oktal 728 jika dikonversi ke heksadesimal menjadi 3A16. Bisa kan? Bisa dong… ;)
—————————————————————————————————————————————-
Selanjutnya adalah konversi bilangan heksadesimal ke desimal.
Untuk proses konversi ini, caranya sama saja dengan proses konversi biner ke desimal, hanya saja kali ini perpangkatan yang digunakan adalah perpangkatan 16, bukan perpangkatan 2. Sebagai contoh, saya akan melakukan konversi bilangan heksa C816 ke bilangan desimal. Maka saya ubah dulu susunan bilangan heksa tersebut, mulai dari kanan ke kiri, sehingga menjadi sebagai berikut :
8
C
dan kemudian dilakukan proses perkalian dengan perpangkatan 16, sebagai berikut :
8 x 16o = 8
C x 161 = 192     ——> ingat, C16 merupakan lambang dari 1210
Maka diperolehlah hasil konversinya bernilai 8 + 192 = 20010.
—————————————————————————————————————————————-
Tutorial berikutnya, konversi dari heksadesimal ke biner.
Dalam proses konversi heksadesimal ke biner, setiap simbol dalam heksadesimal mewakili 4 bit dari biner. Misalnya saya ingin melakukan proses konversi bilangan heksa B716 ke bilangan biner. Maka setiap simbol di bilangan heksa tersebut saya konversi terpisah ke biner. Ingat, B16 merupakan simbol untuk angka desimal 1110. Nah, desimal 1110 jika dikonversi ke biner menjadi 10112, sedangkan desimal 710 jika dikonversi ke biner menjadi 01112. Maka bilangan binernya adalah 101101112, atau kalau dibuat ilustrasinya seperti berikut ini :
B                         7       —-> bentuk heksa
11                       7       —-> bentuk desimal
1011                0111  —-> bentuk biner
Hasilnya disatukan, sehingga menjadi 101101112. Understood? ;)
—————————————————————————————————————————————-
Yang terakhir adalah konversi heksadesimal ke oktal.
Nah, sama seperti konversi oktal ke heksadesimal, kita membutuhkan bantuan bilangan biner. Lakukan terlebih dahulu konversi heksadesimal ke biner, lalu konversikan nilai biner tersebut ke oktal. Sebagai latihan, buktikan bahwa nilai heksadesimal E716 jika dikonversi ke oktal menjadi 3478. Hehe…Kamu bisa!!!
—————————————————————————————————————————————-
Edit:
Untuk memudahkan pencarian dan pembelajaran, saya cantumkan link ke artikel saya yang lain yang berhubungan dengan konversi bilangan. Kalau saya ada membuat artikel yang baru pada topik ini, akan saya cantumkan juga nanti. Silahkan dikunjungi. :D
Konversi Bilangan Pecahan Desimal, Biner, Oktal dan Heksadesimal
Konversi Desimal ke Biner dalam Bahasa C
BCD (Binary Coded Decimal)

Sabtu, 05 September 2015

Dasar dasar sistem hidraulik

Hidrolik adalah ilmu terapan dan rekayasa yang bersifat mekanik cairan. Pada tingkat dasar hidrolik adalah versi pneumatic dengan media zat cair. Ilmu mekanika fluida menjadi dasar teori hidrolik yang fokus pada penggunaan rekayasa fluida. Dalam tenaga fluida, hidrolik digunakan untuk pembangkit, kontrol dan transmisi daya menggunakan cairan bertekanan. Topik hidrolik berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan kebanyakan ke modul teknik yang mencakup bahasan aliran pipa, fluida dan sistem kontrol cairan, pompa, turbin, pembangkit listrik tenaga air, komputasi dinamika fluida, pengukuran aliran, dan lain-lain.
Sistem hidrolik biasanya menggunakan tekanan 6,9 – 345 Mpa dan untuk aplikasi khusus hidrolik bisa memerlukan tekanan lebih dari 69 Mpa.

Kelebihan teknologi hidrolik
• Tidak ada kemungkinan energi yang terbuang karena benda cair yang digunakan pada sistem hidrolik tidak menyerap energi yang diberikan.
• Mampu memindahkan beban jauh lebih besar karena bisa menghasilkan tenaga yang lebih besar.
• Sistem kerja hidrolik pada dasarnya non-kompresi sehingga ketika aliran fluida hidrolik dihentikan tidak perlu melepaskan udara untuk menghilangkan tekanan pada beban.
Aplikasi teknologi hidrolik

Sistem hidrolik digunakan pada mesin-mesin disekitar kita dan sering kita temui bahkan gunakan sehari-hari. Mesin-mesin yang menggunakan sistem hidrolik diantaranya adalah:
• Sistem hidrolik yang digunakan pada alat-alat berat, seperti, splitter log. Sistem hidrolik pada mesin berat ini bisa ditemukan pada bagian pompa hidrolik, mesin, silinder hidrolik, berbagai katup dan piston hidrolik.
• Sistem hidrolik yang digunakan pada mesin Heavy-Duty yang sering dipakai di konstruksi dan penggalian. Mesin excavator yang beratnya sekitar 30 ton dan mampu mengangkat tanah yang beratnya 2 ton dengan sangat mudah, karena excavator didesain dengan sistem hidrolik pada motornya di bagian track dan lengannya yang bertugas mengayun untuk memindahkan beban. Kendaraan konstruksi lain yang menggunakan sistem hidrolik adalah loading mesin atau biasa disebut skid. Mesin ini menggunakan 3 pasang piston hidrolik dan masing-maing rodanya juga dilengkapi dengan sistem hidrolik.
• Hidrolik juga digunakan dalam kursi roda mekanik untuk mendorong kursi roda ke depan. Sistem hidrolik ini digunakan untuk roda gigi pendaratan pesawat untuk mendorong roda keluar ketika pesawat mendarat.

Tindakan penanganan sistem hidrolik
Komponen atau mesin yang menggunakan sistem hidrolik harus ditangani secara hati-hati. Tidak dianjurkan untuk menyentuh mesin dengan sistem hidrolik saat mesin ini sedang beroperasi atau saat sedang tidak beroperasi sekalipun, karena meskipun sedang tidak beroperasi cairan di dalam sistem hidrolik masih dapat mengalir dan memberikan tekanan. Dari segi safety sistem hidrolik memang perlu hati-hati dalam menanganinya, karena memiliki tekanan yang sangat besar, berbeda dengan sistem pneumatic yang relatif lebih aman.

Jumat, 04 September 2015

aku

AKU 
Chairil Anwar

Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak perduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi

Kamis, 03 September 2015

gambar teknik



Dua proyeksi yang sering kita gunakan saat menggambar adalah proyeksi amerika dan proyeksi eropa. Apasih pengertian proyeksi amerika dan proyeksi eropa? Mari ikuti penjelasan dari kami.


pengertian proyeksi

Pengertian Proyeksi
Proyeksi adalah penggambaran yang menunjukkan suatu objek yang terlihat dari depan, kanan, kiri, atas, atau bawah. Pandangan proyeksi diposisikan sejajar dan saling berhubungan antara yang satu dengan yang lain sesuai dengan aturan - aturan standar.

Standar ini sudah diakui di seluruh dunia dan sudah menjadi patokan paten dalam menggambar.

Pengertian Proyeksi Eropa
Proyeksi ini sering juga disebut proyeksi ISO, proyeksi sudut pertama atau proyeksi kuadran satu. Pandangan Atas berada dibawah pandangan depan, pandangan kiri berada disisi kanan pandangan depan, pandangan kanan berada di samping kiri pandangan depan.

Untuk lebih jelasnya coba lihat ilustrasi dibawah.

proyeksi eropa


Dari gambar diatas terlihat bahwa peletakan pandangan dari proyeksi Eropa adalah kebalikan dari pandangan aslinya. Yang atas ada dibawah yang bawah diatas begitupun yang kiri ada di kanan dan yang kanan ada di kiri.

Pengertian Proyeksi Amerika
Proyeksi ini sering disebut proyeksi kuadran tiga atau proyeksi sudut ketiga. Merupakan sebuah proyeksi yang menempatkan pandangan sesuai dengan orientasinya. Yaitu penempatan pandangan atas, kanan, kiri, dan bawah sesuai letaknya.

Coba perhatikan gambar ilustrasi dibawah.

proyeksi amerika

Gambar diatas merupakan penggambaran proyeksi amerika. Dimana tampak atas berada diatas, tampak kanan berada di kanan, tampak kiri berada di kiri dan tampak bawah berada di bawah, sesuai dengan orientasinya.

Pentingnya Mengetahui Proyeksi di Gambar Teknik
Mengapa proyeksi menjadi hal yang penting di gambar teknik? Dengan proyeksi yang benar akan memudahkan gambar anda dibaca orang lain. Bayangkan apa yang terjadi jika peletakan view / gambar tampak dari pekerjaan anda acak - acakan, pastinya orang akan menilai anda sembarangan.

Proyeksi yang benar menentukan profesionalisme kita dalam menggambar. Terlebih bagi yang belajar gambar design AutoCAD secara otodidak, harus mengetahui poin penting ini. Jadi biasakanlah menggambar dengan benar, baik itu gambar tangan, dengan meja gambar, ataupun dengan AutoCAD.

Gambar yang benar dan tertata rapi, serta memiliki proyeksi yang benar akan mengundang minat pembaca. Tentunya akan memberikan efek positif bagi pekerjaan anda.

Selasa, 01 September 2015

Hukum pascal

Jika kita bicara tentang Hukum Pascal, inti dari pengertian hukum pascal adalah keterkaitan antara tekanan yang disebabkan oleh zat cair dalam ruang tertutup. Bunyi Hukum Pascal adalah : Tekanan yang ditimbulkan zat cair didalam ruang tertutup diteruskan secara merata ke segala arah. 
Contohnya, alat semprot obat nyamuk, ketika kita dorong untuk disemprotkan maka air yang keluar dari lubang penyemprot akan sama besar dan sama kuat. Hal ini menunjukkan bahwa air menekan secara merata ke segala arah.
Pascal`s Law
Pemanfaatan Hukum Pascal yang sangat penting dan berguna sekali adalah dalam hal "memanfaatkan gaya yang kecil menghasilkan gaya yang besar contohnya adalah pompa hidrolik. Pompa ini memiliki 2 buah tabung yang luas penampang tabungnya antar keduanya berbeda. Pada tabung kecil dikerjakan dengan gaya F1. Tekanan yang dihasilkan pada cairan adalah p =F1/ A1
dengan A1 adalah luas penampang dari tabung yang kecil. Tekanan sebesar ini kemudian diteruskan ke permukaan cairan dalam tabung yang besar. Gaya yang bekerja pada permukaan cairan dalam tabung besar adalah 

F2 = p A  
F2 = FA2
                 A1
dengan A2 adalah luas penampang tabung besar.
Melihat rumus diatas, maka gaya F2 pada tabung besar dapat diusahakan sebesar mungkin dengan perbandingan A2/A1. Dengan kata lain, luas penampang A2 harus berkali-kali lipat luas penampang A1.
Contoh Penggunaan Rumus Hukum Pascal diatas adalah sebagai berikut :
Luas penampang kecil (A1) adalah = 10 cm2
Luas penampang besar (A2) adalah = 1 m2
Perbandingan antara A2/A1 adalah 1000 kali
Hal ini berarti, dengan mengerjakan gaya F1 = 10 N pada tabung kecil, maka gaya yang dihasilkan dan peroleh pada tabung besar adalah :
F2 = F1
= 10 N x 1.000
= 10.000 N 
Dengan demikian, gaya 10 N yang kalau kita perkirakan mampu untuk digunakan menekan sebuah paku payu payung pada papan, tetapi mampu menghasilkan gaya sebesar 10.000 N yang kira-kira sama dengan berat mobil sedan.
Contoh soal Hukum Pascal :
Pompa hidrolik mempunya luas penampang kecil 10 cm2. Jika gaya 10 N dapat digunakan untuk mengangkat  mobil dengan berat 10.000 N, berapa luas penampang besar?
Jawabannya adalah :
A2 = F1  A10.000 N  X 10 cm2
        F2                   10 N
= 10.000 cm2
= 1 m2

Penggunaan Hukum Pascal pada berbagai peralatan antara lain :
1. Jembatan Angkat
Contoh penggunaan jembatan angkat ini bisa kita lihat pada bengkel dan tempat pencucian mobil. Dengan diangkatnya mobil maka akan mempermudah perbaikan maupun pembersihan mobil bagian bawah. Didalam reservoir atau bak penampungan cairan jembatan angkat diisi dengan minyak. Diatasnya permukaan minyak terdapat udara yang dimampatkan atau dipadatkan sehingga mempunyai tekanan yang tinggi. Ketika jembatan angkat ini dipergunakan, maka udara yang mampat ini akan meneruskan tekanan kebagian bawah penghisap yang selanjutnya akan mengangkat mobil yang diletakkan diatasnya. Dengan cara seperti ini maka akan dengan mudah mengangkat beban mobil yang berat menjadi mudah dilakukan.
2. Dongkrak Hidrolik
Tau dongkrak kan? Alat ini merupakan alat wajib yang harus tersedia didalam mobil karena akan sangat membantu kita untuk mengganti ban mobil kita ketika bocor. Ketika dongkrak ditekan atau diungkit, maka penghisap kecil akan menekan cairan yang berada di reservoir. Cairan ini akan meneruskan tekanan ke penghisap besar sehingga akan mendorong benda yang ada diatasnya.
3. Benda lain yang mempergunakan prinsip dasar Hukum Pascal adalah, Kempa Hidrolik yang biasanya digunakan untuk memeras buah untuk diambil airnya,  memadatkan kertas dan lain-lain. Digunakan juga pada Dental Chair atau kursi periksa gigi, pompa banelevator atau tangga berjalan untuk menaikkan barang atau orang ke pesawat dan lain-lain.