Jumat, 16 Desember 2016

Benar kah ada anak malas dan bodoh

Setiap anak terlahir dengan potensi kecerdasan luar biasa. Kecerdasan ini hanya bisa bertumbuh dan berkembang bila mendapat stimulasi yang sesuai.
Namun ada begitu banyak anak yang menjadi tidak cerdas dan beroperasi dengan kapasitas di bawah yang seharusnya akibat proses pendidikan dan tumbuh kembang yang tidak kondusif.
Salah satu yang membuat anak-anak kita menjadi tidak cerdas adalah karena kita menggunakan tes atau ujian sebagai indikator untuk menentukan apakah anak cerdas atau tidak, bukan indikator menentukan apakah anak sudah mengerti atau belum mengerti.
Anak yang belum mengerti dan tidak bisa mengerjakan tes dengan baik akan dilabel sebagai anak bodoh. Padahal yang benar adalah anak-anak kita ini belum mengerti.
Yang sangat disayangkan adalah banyak orangtua masih berpegang pada pemahaman bahwa nilai tes jelek berarti anak bodoh. Dan yang lebih disayangkan lagi adalah bila orangtua tidak berbuat banyak untuk membantu anak menjadi mengerti apa yang belum dimengerti.
Dari ketidakmengertian dan ketidaktahuan inilah muncul kepercayaan yang mengkristal menjadi identitas "saya bodoh". Begitu "saya bodoh" menjadi identitas diri maka ini menjadi sistem operasi yang menjalankan komputer mental mereka. Dan benar, anak kita menjadi bodoh.
Yang sangat menyedihkan adalah anak kita dipaksa untuk cerdas di semua bidang studi yang belum tentu adalah bidang kekuatannya. Sampai saat ini saya sering bingung bila menjumpai orangtua yang memaksa anaknya kuat di bidang yang bukan menjadi kekuatan si anak. Seharusnya kita membuat anak kuat di bidang yang menjadi kekuatannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar