Rabu, 30 November 2016

Ma'rifatu Rosul




MAKALAH AKIDAH AKHLAK


DISUSUN OLEH :
RUDIANTO
M. ZEDI ALVI KUMAL
RAFIE SATYA ANJIASTORO
REFIALDI DWI PUTRANTO




Fakultas :Ekonomi Prodi :Perbangkan Syariah
STEI SEBI Depok,2016

Daftar Isi :

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………....2
III. PENUTUP………………………………………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………….














Kata Pengantar


Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan selalu puja serta syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang sederhana tetapi luar biasa karena pembahasannya yaitu mengenal Rasulullah.
Makalah ini telah kami susun dengan usaha kami yang maksimal dan serta diiringi dengan doa kepada Allah Subhanahu Wata’ala dan beberapa buku untuk refrensi kami. Untuk itu kami sangat bersyukur kepada Allah Subhanahu Wata’ala.
Terlepas dari itu semua, kami sebagai manusia yang penuh kehilafan, menyadari sepenuhnya bahwa apabila masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Ma’rifatur Rasul bisa bermanfaat bagi kita dan bagi pembaca.

                                                                                              


Depok, 5 Oktober 2016


                                                                                                                                        Penyusun,       











Indikator Materi
1.      Menjelaskan definisi Rasul, kedudukannya, sifat-sifat dasar yang dimiliki olehnya, dan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya.
2.      Menjelaskan keumuman misi risalah Rasullulah dan keistimewaannya dibandingkan risalah rasul-rasul sebelumnya.















 I.  MENELASKAN DEFINISI RASUL, KEDUDUKANNYA, SIFAT-SIFAT DASAR YANG DIMILIKI OLEHNYA, DAN TUGAS-TUGAS YANG DIBEBANKAN KEPADANYA.



Nasab Rasulullah adalah Abdul Qasim, Muhammad Rasulullah bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qusyay bin Kilab bin Murrah bin Ka’b bin Luayy bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin an-Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mundrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’d bin ‘Adnan
Adnan adalah salah satu putra nabi Ismail bin Ibrahim. Rasulullah adalah anak cucu nabi Ismail yang pilihan. Beliau bersabda :
“Sesungguhnya Allah memilih Kinanah dari keturunan Ismail, kemudian Allah memilih dari Kinanah Quraisy, kemudian dari Quraisy Allah memilih Bani Hasyim kemudian Allah memilihku “(H.R Muslim).
Ibunda beliau adalah Aminah binti Wahb bin Abdu Manaf bin Zuhrah bin Murrah bin Ka’b bin Luayy bin Ghalib.
Beliau dilahirkan di Mekkah pada Tahun Gajah, hari Senin, Bulan Rabi’ul Awal. Terdapat perbedaan pendapat dikalangan ulama di kalangan para ulama di hari apa dari bulan tersebut. Ayahanda beliau meninggal ketika beliau masih dalam kandungan. Kemudian beliau disusui oleh Halimah as-Sa’diyah.
Beliau tinggal bersamanya di perkampungan Bani Sa’ad selama empat tahun. Ibunda beliau menginggal saat beliau berumur enam tahun. Lantas beliau diasuh oleh Ummu Aiman pembantunya yang beliau warisi dari ayahandanya lalu beliau diasuh oleh kakek beliau Abdul Muthalib ketika berusia delapan tahun, kake beliau wafat, maka beliau mewasiatkan pada paman beliau Abu Thalib, karena beliau adalah saudara kandung Abdullah, maka beliaupun mengasuh dan mendidik beliau dengan sebaik-baiknya.
Definisi Rasulullah
Rasul adalah seseorang yang mendapat wahyu dari Allah dengan syari’at dan ia diperintahkan untuk menyampaikannya dan mengamalkannya. Setiap rasul pasti seorang nabi, namun tidak setiap nabi itu seorang rasul, dengan demikian, jumlah nabi jauh lebih banyak dibanding jumlah rasul. Rasulullah adalah telaga keteladanan yang sekaligus menjadi mata air abadi yang memuaskan siapa saja yang haus idola. Setiap sisi kehidupan yang beliau jalani adalah lembaran - lembaran penuh hikmah yang senantiasa menjadi obor penerang bagi umatnya dalam meniti kehidupan dunia, hingga akhir kelak. Itulah sebabnya, bercermin dengan kehidupan rasulullah adalah syarat kesuksesan seorang muslim untuk mengarungi kehidupan dunia.

Kedudukan Rasulullah

Manusia tidak mungkin dapat mengenal dan mensifati Nabi Muhammad secara sempurna, sebab manusia agung ini adalah manifestasi kesempurnaan keagungan Sang Pencipta. Namun bukan berarti rasulullah jauh dari jangkauan, karena ia adalah teladan dan contoh bagi umat manusia. Hanya saja manusia agung ini tidak dapat disamakan atau disejajarkan dengan manusia-manusia lain.
Tanpa ragu bahwa pengenalan dan makrifat Allah  Subhanahu Wata’ala melalui Rasul-Nya. Semua nabi berada dibawah rasul dan ajaran mereka juga mengikuti risalah Muhammad meski mereka datang lebih dulu. Mereka diutus untuk mempersiapkan kedatangan manusia agung ini. Dengan kata lain, semua nabi berada dibawah perintah rasulullah untuk menyampaikan risalah dan misi nabi Muhammad .
Meski secara lahiriyah Nabi Muhammad berada diurutan terakhir namun pada dasarnya rasulullah merupakan manifestasi pertama ciptaan Tuhan dan juga termasuk utusan yang pertama, sementara para Nabi lain adalah penyambung risalah Nabi Muhammad . Semua menyeru kepada islam dan membenarkan risalah rasulullah serta memberi kabar gembira tentang kedatangan penghulu para nabi. Berikut ini kami sebutkan beberapa kedudukan dan derajat Rasulullah sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an :
1.   Tunduk dan Pasrah di hadapan Allah Subhanahu Wata’ala
Allah Subhanahu Wata’ala dalam banyak ayat menjelaskan kedudukan dan derajat Nabi Muhammad di dunia dan akhirat. Diantara posisi istimewa itu adalah sikap tunduk dan pasrah dihadapan Tuhan. Rasulullah memiliki kepasrahan yang begitu murni sampai sampai Allah Subhanahu Wata’ala memuji kedudukan ini. (QS: Ali imran:2,Al An’am:41, 17 dan 361).
2.   Risalah Kenabian
Risalah kenabian termasuk posisi istimewa lain yang diberikan Allah Subhanahu Wata’ala kepada Nabi Muhammad. Risalah kenabian beliau memiliki memiliki keistimewaan yang khas dibanding risalah para Nabi sebelumnya. Karakteristik risalah rasul adalah sebagai penutup, penghapus risalah sebelumnya, penyempurna risalah para nabi terdahulu, ditujukan untuk seluruh umat Manusia dan sebagai rahmat bagi semesta alam. Ciri-ciri ini dimiliki oleh nabi Muhammad dan tidak dimiliki oleh para nabi sebelumnya.
Risalah Nabi-Nabi as terdahulu hanya untuk kaum tertentu saja dan sesuai dengan kondisi pada masa itu. Sementara risalah Nabi Muhammad diperuntukan bagi seluruh umat manusia dan berlaku hingga akhir zaman. Allah Subhanahu Wata’ala juga telah menjelaskan bahwa Rasulullah adalah penutup para Nabi sehingga tidak ada Nabi lain setelahnya.

3.   Pemberi Syafaat
Pemberi syafaat termasuk gelar yang disandang oleh rasul kedudukan ini juga dapat diperoleh oleh manusia biasa melalui sholat tahajud dan sholat sunnah di pertengahan malam. Hanya saja syafaat yang dimiliki rasul adalah syafaat yang bersifat mutlak Allah Subhanahu Wata’ala memberi wewenang kepada rasul untuk memberi syafaat kepada umatnya kelak. Meski Allah Subhanahu Wata’ala dalam kitab sucinya tidak pernah menyebut nama seorangpun yang kelak di hari kiamat akan memberikan syafaat, namun Al-quran menyebutkan beberapa kriteria pemberi syafaat dan siapa saja yang memiliki sifat sifat tersebut berarti ia adalah pemberi syafaat di hari kiamat.
Ada beberapa golongan yang disebut Al-quran sebagai pemberi syafaat. Diantaranya adalah para nabi, malaikat, dan kaum mukmin yang sholeh. Selain itu amal perbuatan yang baik juga dapat memberikan syafaat kepada pelakunya.

4.    Kemaksuman Mutlak
Kemaksuman mutlak (kesucian mutlak) juga termasuk kedudukan lain yang dimiliki Rasul . Mazhab Syiah meyakini bahwa Nabi Muhammad dan Nabi-nabi  lain terjaga dari dosa dan maksiat, baik dosa kecil atau besar, yang disengaja atau tidak. Tujuan utama diutusnya Nabi adalah untuk memberikan petunjuk kepada seluruh umat manusia dan membimbing mereka kepada hakikat kebenaran. Pada dasarnya, Nabi adalah duta Tuhan untuk seluruh umat manusia. Beliau ditugaskan untuk memberi hidayah kepada jalan yang lurus. Apabila beliau sendiri tidak konsisten dengan ajaran Ilahi, atau bahkan mengamalkan yang sebaliknya, maka umat manusia akan tersesat dan ini bertentangan dengan tujuan pengutusan Nabi.

Allah Subhanahu Wata’ala dalam ayat 23 dan 231 surat Ali Imran menegaskan kewajiban mentaati Rasul
secara mutlak dan menganggap ketaatan kepada manusia suci ini sebagai ketaatan kepada-Nya. Perintah ini mengindikasikan kemaksuman mutlak dan sempurna yang dimiliki Rasul , sebab jika tidak demikian, tentu saja Allah Subhanahu Wata’ala akan memerintahkan manusia untuk mematuhinya dalam kasus tertentu saja. Sementara Allah Subhanahu Wata’ala menilai ketaatan kepada Rasul sama dengan ketaatan kepada-Nya dan tanpa pengecualian sama sekali. Dalam surat An-Nisa' ayat 64, Allah .. berfirman: "Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul pun melainkan untuk ditaati dengan izin Allah." Ketaatan mutlak kepada Nabi hanya terjadi jika beliau berada di bawah ketaatan kepada Allah Subhanahu Wata’ala dan sebagai perpanjangan dari-Nya.

Metode penjelasan seperti itu dengan sendirinya membuktikan kemaksuman mutlak Rasul
. Beliau terjaga dari segala bentuk kesalahan, kekeliruan, kelupaan dan sejenisnya. Jika tidak, mustahil Allah Subhanahu Wata’ala memerintahkan manusia untuk mematuhinya secara mutlak.

5.    Hakim dan Pemberi Putusan
Di antara kedudukan dunia dan akhirat Nabi Muhammad adalah bertindak sebagai hakim dan pemberi putusan atas sebuah perkara dan sengketa yang terjadi di tengah umatnya. Selama di dunia, Nabi juga bertugas memutuskan perkara dan sengketa di tengah umat manusia berdasarkan hukum Allah ... Beliau bertindak sebagai hakim dan memberi putusan yang adil terhadap setiap kasus. Sementara di akhirat, Nabi menjadi pembagi antara penghuni surga dan neraka.

6.    Wilayah dan Kepemimpinan
Rasul mengemban tugas untuk memberi penjelasan berbagai urusan dunia dan akhirat umat manusia. Beliau menjelaskan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan wahyu. Beliau juga menjalankan roda pemerintahan yang kelak menjadi sumber manifestasi rahmat Tuhan, keadilan Islam dan simbol memerangi kezaliman.

7.    Penghambaan
Lembaran kehidupan Rasul
adalah kumpulan makrifat, keilmuan dan amal saleh yang mendidik umat manusia. Manusia agung ini telah melakukan puncak penghambaan kepada Allah Subhanahu Wata’ala dan melepaskan diri dari segala bentuk ikatan selain-Nya. Di hadapan keagungan Allah Subhanahu Wata’ala beliau menjadi hamba yang pasrah secara mutlak sehingga menggapai kekuatan spiritual yang agung. Karena itu, Rasul Saw tak pernah gentar menghadapi kekuatan syirik, kufur, gemerlap materi atau penguasa yang berhias diri dengan harta dan bala tentara.
Ibadah adalah tangga yang mengantarkan manusia ke puncak kesempurnaan ruh dan spiritual. Setiap amal kebaikan yang dilakukan dengan niat mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wata’ala tergolong ibadah dan penghambaan.

Sifat-Sifat Rasulullah            :
1.      SIDDIQ
Siddiq ertinya benar. Benar adalah suatu sifat yang mulia yang menghiasi akhlak seseorang yang beriman kepada Allah dan kepada perkara-perkara yang ghaib. Ia merupakan sifat pertama yang wajib dimiliki para Nabi dan Rasul yang dikirim Tuhan ke alam dunia ini bagi membawa wahyu dan agamanya.
Pada diri Rasulullah
, bukan hanya perkataannya yang benar, malah perbuatannya juga benar, yakni sejalan dengan ucapannya. Jadi mustahil bagi Rasulullah itu bersifat pembohong, penipu dan sebagainya.
“Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemahuan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan kepadanya.” (QS An-Najm: 4~5)
2.AMANAH
Amanah ertinya benar-benar boleh dipercayai. Jika satu urusan diserahkan kepadanya, nescaya orang percaya bahawa urusan itu akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Oleh kerana itulah penduduk Makkah member gelaran kepada Nabi Muhammad dengan gelaran ‘Al-Amin’ yang bermaksud ‘terpercaya’, jauh sebelum beliau diangkat jadi seorang Rasul. Apa pun yang beliau ucapkan, dipercayai dan diyakini penduduk Makkah kerana beliau terkenal sebagai seorang yang tidak pernah berdusta.
“Aku menyampaikan amanat-amanat Tuhanku kepadamu dan aku hanyalah pemberi nasihat yang terpercaya bagimu.” (QS Al-A'raaf: 68)
Mustahil Rasulullah
itu berlaku khianat terhadap orang yang memberinya amanah. Baginda tidak pernah menggunakan kedudukannya sebagai Rasul atau sebagai pemimpin bangsa Arab untuk kepentingan peribadinya atau kepentingan keluarganya, namun yang dilakukan Baginda adalah semata-mata untuk kepentingan Islam melalui ajaran Allah Subhanahu Wata’ala.
Ketika Nabi Muhammad
ditawarkan kerajaan, harta, wanita oleh kaum Quraisy agar beliau meninggalkan tugas ilahinya menyiarkan agama Islam, Baginda menjawab: 
”Demi Allah Subhanahu Wata’ala wahai pakcik, seandainya mereka dapat meletakkan matahari di tangan kanan ku dan bulan di tangan kiri ku agar aku meninggalkan tugas suci ku, maka aku tidak akan meninggalkannya sampai Allah memenangkan (Islam) atau aku hancur kerananya”……
Meskipun kaum kafir Quraisy mengancam membunuh Baginda, namun Baginda tidak gentar dan tetap menjalankan amanah yang dia terima. Setiap orang Muslim sepatutnya memiliki sifat amanah seperti Baginda
.

3.TABLIGH
Tabligh ertinya menyampaikan. Segala firman Allah Subhanahu Wata’alayang ditujukan oleh manusia, disampaikan oleh Baginda. Tidak ada yang disembunyikan walaupun ianya menyinggung Baginda sendiri.
“Supaya Dia mengetahui, bahawa sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedang ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu.” (QS Al-Jin: 28)
“Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling, kerana telah datang seorang buta kepadanya.” (QS 'Abasa: 1~2)
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahawa firman Allah
Subhanahu Wata’ala (QS 'Abasa: 1) turun berkenaan dengan Ibnu Ummi Maktum yang buta yang datang kepada Rasulullah sambil berkata: “Berilah petunjuk kepadaku, ya Rasulullah.” Pada waktu itu Rasulullah sedang menghadapi para pembesar kaum musyrikin Quraisy, sehingga Rasulullah berpaling daripadanya dan tetap melayani pembesar-pembesar Quraisy. Ummi Maktum berkata: “Apakah yang saya katakan ini mengganggu tuan?” Rasulullah menjawab: “Tidak.” Maka ayat ini turun sebagai teguran di atas perbuatan Rasulullah . (Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan al-Hakim yang bersumber dari ‘Aisyah. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Ya’la yang bersumber dari Anas.)
Sebetulnya apa yang dilakukan Rasulullah
itu menurut standard umum adalah hal yang wajar. Ketika sedang berbicara di depan umum atau dengan seseorang, tentu kita tidak suka diganggu oleh orang lain. Namun untuk standard Nabi, itu tidak cukup. Oleh kerana itulah Allah Subhanahu Wata’ala telah menegur Baginda .
Sebagai seorang yang tabligh, meski ayat itu menyindirnya, Nabi Muhammad
tetap menyampaikannya kepada kita. Itulah sifat seorang Nabi. Jadi, mustahil Nabi itu ‘kitman’ atau menyembunyikan wahyu.


4. FATHONAH
Fathonah artinya bijaksana. Mustahil bagi seseorang Rasul itu bersifat bodoh atau jahlun. Dalam menyampaikan ayat Al-Quran dan kemudian menjelaskannya dalam puluhan ribu hadis memerlukan kebijaksanaan yang luar biasa.
Baginda
harus mampu menjelaskan firman-firman Allah Subhanahu Wata’ala kepada kaumnya sehingga mereka mahu memeluk Islam. Nabi juga harus mampu berdebat dengan orang-orang kafir dengan cara yang sebaik-baiknya.
Apatah lagi Baginda mampu mengatur umatnya sehingga berjaya mentransformasikan bangsa Arab jahiliah yang asalnya bodoh, kasar/bengis, berpecah-belah serta sentiasa berperang antara suku, menjadi satu bangsa yang berbudaya dan berpengetahuan. Itu semua memerlukan kebijaksanaan yang luar biasa.
Semoga kita dapat menerapkan 4 sifat Baginda
di atas di dalam kehidupan kita dan mendapat keredhaan Allah Subhanahu Wata’ala
                                               
Tugas-tugas Rasul Allah Subhanahu Wata’ala.
     Rasul diutus oleh Allah Subhanahu Wata’ala. dengan mengemba tugas-tugas yang sangat mulia. Adapun tugas-tugas rasul adalah sebagai berikut.
  • Rasul membimbing umatnya menuju jalan yang benar agar mendapat kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
  • Semua rasul menyampaikan ajaran tauhid, yakni mengesakan Allah Subhanahu Wata’ala. Adapun peraturan agama (syariat) yang dibawa mereka berbeda-beda sesuai dengan situasi dan kondisi umatnya saat itu.
  • Kehadiran rasul untuk membawa kebenaran, kabar gembira, dan memberi peringatan kepada umatnya agar mereka menjadi umat yang beriman kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Dengan demikian, mereka akan hidup bahagia, baik di dunia maupun di akhirat kelak.

II. MENELASKAN KEUMUMAN MISI RISALAH RASULULLAH DAN KEISTIMEWAANNYA DIBADING RISALAH RASUL-RASUL SEBELUMNYA.


Risalah yang dibawa Nabi Muhammad . mempunyai ciri-ciri yang khusus dibandingkan dengan para rasul sebelumnya. Ciri-ciri khusus itu adalah sebagai nabi penutup, penghapus risalah sebelumnya, membenarkan nabi sebelumnya, menyempurnakan risalah nabi sebelumnya, diperuntukkan untuk seluruh manusia, dan sebagai rahmat bagi semesta alam. Ciri-ciri ini dimiliki oleh Nabi Muhammad . dan tidak dimiliki oleh para rasul sebelumnya.
Rasulullah tampil sebagai pembawa risalah Islam yang mencakupi huda (petunjuk) dan dienul haq(agama yang benar). Selain itu hadirnya Rasulullah . di tengah umat akhir zaman adalah sebagai saksi, pembawa berita gembira dan peringatan, menyeru ke jalan Allah, dan sebagai pelita yang menerangi.

 

Keistimewaannya Dibanding Rasul-Rasul Sebelumnya


Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)
Allah Subhanahu Wata’ala. telah mengutus nabi dan rasul pada setiap kaum. Namun yang disebutkan di dalam Al-Qur’an hanya sebanyak 25 orang. Perhatikan Al-Qur’an surat Al-Mu’min: 78, An-Nisa’: 163-164, dan Al-An’am: 84-86. Sedangkan penutup bagi semua rasul dan nabi itu adalah Nabi Muhammad .
Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah; Maka apabila telah datang perintah Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil. (Al-Mu’min: 78)
Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun, dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud.
Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung. (An-Nisa’: 163-164)
Muhammad itu bukan bapak salah seorang lelaki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasul Allah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Al-Ahzab: 40)
Dan Kami telah menganugerahkan Ishak dan Yaqub kepadanya. Kepada keduanya masing-masing telah kami beri petunjuk; dan kepada Nuh sebelum itu (juga) telah kami beri petunjuk, dan kepada sebagian dari keturunannya (Nuh), yaitu Daud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa, dan Harun. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
Dan Zakaria, Yahya, Isa, dan Ilyas; semuanya termasuk orang-orang yang shalih.
Dan Ismail, Alyasa’, Yunus, dan Luth; masing-masing kami lebihkan derajatnya di atas umat (di masanya).(Al-An’am: 84-86)
وروى الإمام أحمد من حديث أنس بن مالك ، قال: قال رسول الله: إِنَّ الرِّسَالَةَ والنُّبوَّةَ قَدْ اِنْقَطَعَتْ فَلَا رَسُوْلَ بَعْدِيْ وَلَا نَبِي”
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, dari Anas bin Malik r.a., Rasulullah bersabda, “Sesungguhnnya risalah dan kenabian sudah terputus, maka tidak ada rasul dan nabi setelah aku.”
Nasikhur Risalah (Penghapus Risalah)
Risalah nabi-nabi terdahulu hanya untuk kaum tertentu saja, sehingga hanya sesuai untuk kaum tersebut. Selain itu risalah terdahulu mengikuti keadaan dan situasi serta keperluan semasa waktu itu sehingga hanya sesuai pada saat tersebut saja.
Sementara, risalah Nabi Muhammad . adalah untuk umat manusia dan berlaku hingga hari kiamat.
Dan kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui. (Saba’: 28)
Allah Subhanahu Wata’ala. juga menegaskan bahwa Nabi Muhammad . adalah penutup para nabi. Sehingga tidak ada nabi setelahnya.
Muhammad itu bukan bapak salah seorang lelaki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasul Allah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Al-Ahzab: 40)
Sebagai penutup para nabi, maka risalah yang dibawa Nabi Muhamamd . menjadi penghapus risalah para rasul sebelumnya. Hal ini pernah ditegaskan oleh Nabi Muhammad saw. saat Umar bin Khattab membaca Taurat. Beliau berkata kepada Umar bahwa jika Nabi Musa a.s. ada di antara mereka, pasti Nabi Musa akan mengikuti risalah yang dibawa Nabi Muhammad .
Mushaddiqul Anbiya (Membenarkan Para Nabi).
Risalah yang dibawa Nabi Muhammad . melengkapi risalah yang dibawa para rasul sebelumnya dan sekaligus memansukhkan risalah sebelumnya. Risalah Nabi Muhammad . sesuai dan dapat digunakan oleh semua manusia dan dapat diamalkan hingga hari kiamat.
Dan kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada Mengetahui. (Saba’: 28)
Nabi Isa a.s. sebagai nabi setelah Nabi Musa, membenarkan kenabian Nabi Musa. Bahkan, Nabi Isa a.s. mengabarkan kepada umatnya akan datang seorang rasul setelahnya yang bernama Ahmad (Nabi Muhammad .).
Dan (ingatlah) ketika Isa Ibnu Maryam berkata, “Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).” Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata, “Ini adalah sihir yang nyata.” (Ash-Shaff: 6)
Meski kedatangan Nabi Muhammad . sudah dikabarkan oleh para nabi dan rasul sebelumnya, tetap saja ada usaha untuk mendustakannya. Banyak tantangan dan usaha yang dicoba untuk menghapuskan agama Allah, namun demikian Allah Subhanahu Wata’ala. senantiasa menjaga dan memeliharanya dari serangan kaum kafir. Di antaranya dengan memenangkan Islam atas agama lainnya atau dengan menurunkan para Rasul dan Nabi untuk kembali meluruskan penyimpangan dan kejahiliyahan umat. Nabi Muhammad . sebagai nabi akhir melengkapi risalah nabi-nabi sebelumnya dan dijadikan sebagai rujukan utama bagi umat Islam.
Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci.
Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang-orang musyrik benci. (Ash-Shaff: 8-9)

Mukammilur Risalah (Penyempurna Risalah)
Selain membenarkan para rasul dan nabi sebelumnya yang membawa risalah Islam, kehadiran Nabi Muhammad saw. juga diperuntukkan guna menyempurnakan risalah sebelumnya. Risalah sebelumnya cenderung diperuntukkan bagi suatu kaum tertentu saja dan untuk saat tertentu. Berbeda dengan Nabi Muhammad saw. yang diutus untuk semua manusia dan berlaku hingga kiamat.
Kaafatan Lin Naas (Untuk Seluruh Manusia)
Rasul Muhammad berbeda dengan para rasul dan nabi sebelumnya, dimana Nabi Muhammad . diutus bagi kepentingan umat manusia secara keseluruhan dengan tidak membedakan suku, bangsa, warna kulit, bahasa, dan sebagainya. Sehingga dapat dilihat perkembangan Islam pada masa ini di mana kaum muslimin tersebar di seluruh pelosok dunia.
Dan Kami tidak mengutus engkau, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui. (Saba’: 28)

Rahmatan Lil Alamin (Rahmat Bagi Alam Semesta)
Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (Al-Anbiya’: 107)

Kehadiran Nabi Muhammad . di muka bumi ini adalah sebagai rahmat bagi seluruh alam yang tidak saja manusia, tetapi juga alam, hewan, pohon, dan sebagainya. Manusia, dengan kehadiran Nabi Muhammad, mendapatkan rahmat dan kebaikan. Begitu juga manusia kafir dan jahiliyah, mendapatkan rahmat dari kedatangan Islam. Dengan demikian Islam dan Nabi Muhammad tidak hanya untuk umat Islam, tetapi kebaikannya juga dirasakan oleh manusia lainnya. Islam adalah membawa agama fitrah yang sesuai dengan penciptaan manusia. Jadi, ketika Islam disampaikan, akan dirasakan sesuai oleh manusia.
Alam, hewan, dan tumbuhan pun dilindungi dan dipelihara dengan kedatangan Islam. Umat Islam sebagai khalifah di muka bumi melaksanakan pemeliharaan dan penjagaan alam. Dengan demikian kestabilan terwujud, dan alam serta isinya menjadi damai.
Risalatul Islam
Risalah Nabi Muhammad . adalah risalah Islam, yang dibawanya adalah sesuatu yang benar. Hal ini tercermin dari akhlak, kepribadian, dan sifat-sifat Nabi yang mulia.
Inti dari risalah Nabi Muhammad . adalah huda (petunjuk) dan dienul haq (agama yang benar). Risalah membawa huda karena Islam itu sendiri sebagai panduan bagi manusia.
Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak (benar) dan agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi. (Al-Fath: 28)



Ad-Dakwah
Rasul menggunakan Islam sebagai petunjuk dan juga Allah menangkan Islam sebagai dienul haq atas agama-agama lainnya. Usaha ini tidak akan tercapai apabila tidak dilaksanakan dakwah.
Rasul dalam menjalankan dakwahnya mempunyai peranan sebagai saksi atas umatnya, memberi penyampaian nilai-nilai Islam yang bersifat kabar gembira ataupun kabar peringatan.
Allah Subhanahu Wata’ala  sekali lagi menegaskan bahwa Rasul berdakwah dengan menyeru manusia agar kembali kepada Allah dan kemudian Rasul sebagai pelita yang menerangi.
Peranan Nabi yang digambarkan di dalam surat Al-Ahzab ayat 45-46 adalah sebagai dai. Nabi berdakwah dengan mengajak manusia dan bersifat sebagai pelita yang senantiasa dijadikan rujukan bagi manusia.
Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk menjadi, dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan, dan untuk jadi penyeru kepada agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang menerangi. (Al-Ahzab: 45-46)
Nabi Muhammad saw. telah berhasil menegakkan Islam dengan dakwahnya selama 23 tahun. Kini risalah yang diajarkannya telah menyingkirkan kegelapan jahiliyah yang membelenggu dunia, dan menempatkan kita ke dalam cahaya hidayah yang terang benderang. Dengan begitu kita tahu mana jalan yang menyesatkan dan mana jalan yang benar menuju pintu keridhaan Allah Subhanahu Wata’ala.
Penutup
Ma’rifatur Rasul, penting untuk kita ketahui serta menjadi suatu keharusan untuk kita aplikasikan keteladannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya definisi Rasul, kedudukannya, sifat-sifat dasar yang dimiliki olehnya, dan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya, maka kita dapat mengetahui secara rinci tentang Rasulullah . Mempermudah kita untuk mengikuti dan mencontoh sifat-siafat  Rasulullah


Daftra Pustaka
Ahmad Bin Muhammad Al-Imran.2009. Pegangan Muslim. Riyadh:Penerbit Dar Ibnu Atsir
Irwan Raihan. 2003. Keagungan dan Akhlak Pribadi Rasulullah .Solo: Penerbit Arafah
DR.Yucki Prihardi,SSI.,MM.M.KOM. 2012. Sukses Bisnis Melalui Manajemen Rasulullah . Penerbit: PT Elex Media Komputindo
K.H Didin Hafidhuddin. 2000. Tafsir Al-Hijri Surat An-Nisa. Bogor: Yayasan Kalimah Thayyibah
Al-Ustadz Umar Abdul Djabbar. Nurul Yaqien Sejerah Nabi Muhammad . Surabaya : Toko Kitab Ahmad Nabhan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar