Sungai limbah,Hutan arang (curahan hati sang Enggang renta;Borneo)
kenaifan sekali lagi menggerogoti sebuah bangsa,
kearifan tak
dianggap lagi sebuah warisan budaya,
kemunafikan
tersirat di setiap tegukan segelas Tuak,
keyakinan
tertumbalkan dengan murahnya
sungai
limbah,hutan arang..itu lah tampak Ku sekarang
ketika bangsa
yang ribuan tahun sudah kutemani,
terseok-seok
menahan dera Modernisasi,
berkoar-koar
meneriakkan keadilan demi berlembar-lembar rupiah
tidak ada sedikitpun,kepada-Ku,keadilan
itu ditujukan,
seakan Aku lah
miang,sebab keterpurukan mereka,
Aku lah sang
Ibu yang membesarkan mereka,
yang dahulu
dipuja dan pelihara nenek moyang mereka
untuk
mereka,dalam nama Tuhan,Kuciptakan rumah bagi mereka,
sebuah tanah
yang membudayakan mereka,
Aku lah
kekaisaran bagi mereka..rumah bagi keturunan-keturunan mereka,
tapi
lihat?keturunan mereka mencampakkan Aku layaknya Aku adalah bakteri penyakit,
mereka sebut
kini,diri mereka beradab,
mereka sebut
kini,diri mereka para manusia modern,
alih-alih
sebuah kearifan yang kudapat dari sang bangsa beradab,
malah sungai
limbah,hutan arang yang mereka suntikkan ke pembuluh darah-Ku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar